NASIONAL, kabarkepri. co. id | Aksi Lingkungan yang mencerminkan kepedulian tinggi terhadap isu plastik dunia di laksanakan di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, pada Minggu 19 Januari 2025 dan di laksanakan oleh Tiga menteri Kabinet Merah Putih dan Duta Besar (Dubes) negara sahabat terlibat.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Griven, Duta Besar Uni Emirate Arab (UAE) untuk Indonesia Abdullah Salem Aldhaheri hingga perwakilan Dubes Denmark, dan Inggris.
“Hari ini dan seterusnya kami akan melakukan penyelesaian sampah laut,” kata Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Turut terlibat dalam kegiatan tersebut Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dan Diaz Hendropriyono ( wakil menteri LH) ikut aktif memungut sampah plastik. Tak ketinggalan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono juga hadir menyasar sampah plastik sampai ke Pantai Jimbaran dan Pantai Kelan yang berada satu jalur dengan Pantai Kedonganan.
Tak kurang dari 8.600 orang terlibat dalam aksi bersih pantai Kedonganan. Mulai dari Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, para pelajar hingga pelaku usaha dan instansi terkait hadir berpartisipasi aktif membersihkan pantai. Tak ketinggalan juga jajaran aparat dari satuan TNI Kodam IX Udayana dan Polda Bali.
Berdasarkan data Program Lingkungan PBB atau UNEP, manusia menghasilkan 400 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Untuk itu, “Planet vs Plastic”, alias Planet (Bumi) Lawan Plastik, menjadi tema Hari Bumi tahun 2024 demi mendorong pengurangan produksi plastik sebanyak 60% pada 2040.
Sejuta botol plastik dibeli setiap menit. Lima triliun kantong plastik digunakan setiap tahun. Setengah dari produksi semua plastik dirancang untuk sekali pakai.
Di Batam, dari 1000 ton sampah yang masuk ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) Punggur, 20 % terdiri dari plastik dan sudah sangat sulit untuk di olah karena memerlukan biaya tinggi. TPA Punggur di perkirakan dalam waktu dua tahun terhitung dari tahun 2024 akan mengalami over kapasitas (*** )